PUISI, TUHAN JATUH CINTA INI MAHA NIKMATNYA





apa yang telah terucapkan pada setiap kali jantung bertikta-tiktak
ketika pagi pecah,siang mengalir
ketika hari pecah,pekan mengalir
ketika bulan demi bulan pecah
dan tahunpun mengalir dengan bergegas menyelinap



lihatlah
di atas langit menganga betapa luasnya
dan aku bertanya-tanya diam
inikah yang t’lah menjemput rindu dan cinta padamu
apa yang telah disebut pada setiap kali nadi kencang berdenyut
yang sebabkan darah berlalu hanyut
dan kau mengalir sampai keusia lanjut
sampai terkapar dalam dampar yang melelahkan
dengarlah ketika petang beringsut
dan malam menggulung seperkik gaung membahana
ia memanggil-manggil untuk sejadah
nyatalah disana rindu dan cinta tercipta
Yaa Rabbi….
padaMu rindu membubung mengoyak langit yang tujuh
membakar hangus raga nan fana
telah ku jalani jatuh cinta ini maha nikmatnya
maka mabukkanlah aku dengan anggur berkah cintamu
biar aku berteriak dalam kalimat
biar aku berwasiat dalam ayat
sampai terpancang aku dalam selimut ketegaran janjiku
laut yang ombak labuhkan rindu pada pantai landaiMu
sungai yang alir iringi rindu pada batas hilirMu
danau yang terbentang hampariku rindu pada riak jejakMu
dan rindu semakin membubung dan aku semakin mabuk
sampai lamat-lamat kudengar
tiktak tiktak jantungku
ketika waktu shalat selesai
dan nafasku memburu berpacu dengan lidah dan tasbih
yang bersaut-saut riuh rendah turun dan naik satu denyut
dan kemudian mengkristal dalam embun yang menyejukkan
jadi satu sembah sujud

0 komentar:

Posting Komentar